Masohi - Dalam upaya penguatan karakter atau character strength kepada WBP, petugas Pembinaa Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Masohi melantai bersama, Kamis (10/08). Kagiatan yang berlokasi di halaman luar blok Pattimura ini bertujuan untuk memberikan penguatan karakter bagi WBP yang sementara menjalani masa pidananya di Rutan Masohi.
Program pembinaan yang bertemakan character strength ini dimaksudkan untuk mendorong WBP lebih menyikapi secara positif terhadap masa hukumannya, meskipun dihadapkan pada berbagai kesulitan dan tantangan. Kemampuan mereka untuk menyikapi masa hukumannya secara positif membuatnya mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan Rutan, dan menampilkan perilaku-perilaku baik selama berada di Rutan. “Perilaku-perilaku baik tersebut dapat terlihat dari tindakan WBP yang aktif mengikuti program-program pembinaan, menaati semua aturan di Rutan, membangun hubungan yang baik di antara petugas dan WBP maupun antar sesama WBP, ” ungkap Sadam Kairoti, Petugas Pembina Rutan Masohi.
Selanjutnya WBP dikenalkan dengan berbagai macam jenis karakter yang harus dimiliki sehingga mereka selama menjalani pidana tidak terfokus pada masa hukumannya yang bisa berpengaruh pada jiwa/psikologis masing-masing. “Saya harus memperkenalkan jenis-jenis karakter tersebut kepada mereka, supaya mereka tidak menjadi stres ketika sedang menjalani hukuman pidana. Lewat pengenalan dan pengetahuan tentang beberapa jenis karakter ini diharapkan mereka mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, bersyukur dan sabar dalam menghadapi setiap proses dalam rutan, ” ucapnya.
Jenis karakter tersebut antara lain Karakter Gratitude mengarahkan WBP untuk senantiasa memiliki rasa syukur atas apa yang dihadapi dan dijalaninya, merasakan manfaat yang dapat dia ambil dengan menjalani kehidupan di Rutan sehingga fokus menjalani kehidupannya di Rutan dengan baik dan positif. Kemudian, Karakter Citizenship mengarahkan WBP menyadari akan keberadaannya bahwa ia adalah bagian dari Rutmas, sehingga bersedia untuk terlibat dalam setiap kegiatan dan aktifitas. Mereka diharapkan bisa turut menyukseskan program-program pembinaan di Rutmas dengan terlibat langsung didalamnya. Kemudian ada yang namanya persistence dimaksudkan untuk mendorong WBP selama menjalani masa hukumannya sesuai dengan peraturan-perundang undangan yang berlaku dan mampu melawan perasaan-perasaan negatifnya dalam menjalani masa hukuman. WBP juga bisa membangun hubungan yang akrab dengan sesama WBP, saling membantu dan bekerjasama untuk menyelesaikan tugas dan tanggung-jawabnya.
“Semoga kedepannya setelah mendapatkan penguatan karakter dihari ini, WBP bisa menjalani kehidupannya di Rutan, tidak lagi merasa pesimis dengan keadaan, namun terus memiliki sikap optimis dalam dirinya, memikirkan hal-hal positif yang terjadi padanya di kehidupan mendatang. Terlebih lagi dalam mempertahankan hubungan baiknya di antara sesama WBP, ” tutup Saddam.
Sementara itu, salah satu WBP berinisial FR mengaku bersyukur karena di hari ini bisa diberikan penguatan karakter bagi dirinya dan WBP lain. Menurutnya, penguatan karakter sangat penting diketahui mereka sebagai bekal hidup dalam menjalani masa pidana di dalam rutan. “Saya bersyukur dan berterima kasih karena Rutan Masohi ada program penguatan seperti ini. Melalui program pembinaan penguatan karakter kami bisa memotivasi diri untuk menjadi lebih baik, ikut aturan di Rutan, selalu bersyukur atas semua keadaan yang terjadi pada diri mereka masing-masing. Saya akui, sebelum ada pembinaan karakter seperti sekarang, saya orangnya malas sekali mengikuti program pembinaan rutan. Selalu saja ada alasan ketika dipanggil untuk mengikuti pembinaan. Akan tetapi sejak saat ini, pembinaan yang diberikan petugas bagi kami memberikan manfaat besar bagi kami dalam kelangsungan hidup bukan saja hari ini tapi untuk kehidupan kedepannya, ” demikian diakui FR.